Larut Bersama Indahnya Teater

Photo by Natasha Raphaella

Oleh: Ignacia Ardelia Petrina

Selasa, 17 Mei 2016 bertempat di Auditorium Universitas Kristen (UK) Petra telah diselenggarakan
Pentas Tunggal Teater persembahan dari UKM Teater Rumpun Padi. Pementasan yang telah
“ditabur” sejak Januari lalu ini akhirnya siap “dituai” pada malam itu. Pementasan ini
dipersembahkan sebagai perwujudan dari satu kesenian Indonesia. Pementasan kali ini
menampilkan dua naskah.

Naskah pertama yang dipentaskan adalah “Dukun-Dukunan” adaptasi dari karya Puthut Buchori dan
disutradarai oleh Bernadet Sihombing. Naskah ini menceritakan kehidupan sepasang suami istri
yang miskin dan serba kekurangan hingga suatu hari mereka kedatangan seorang pembantu yang
sedang mencari dukun untuk menyembuhkan anak perempuan majikannya yang tiba-tiba bisu.
Penonton dibawa terlarut dalam cerita dengan akting dari para pemain yang sangat mendalami
karakter mereka. Bumbu-bumbu komedi yang disuguhkan pun berhasil memancing gelak tawa dari
para penonton. “Aku suka sekali cerita dan akting dari para pemainnya. Karakter favoritku itu Parji
karena cara ngomongnya lucu.” ujar Alexandra Ricci, salah satu dari penonton.

Photo by Natasha Raphaella

Naskah kedua dalam pementasan adalah Si Buta adaptasi dari karya Kahlil Gibran dan disutradari
oleh Abednego Bedjo, S.Pd, M.A. Garis besar dari naskah ini menceritakan kehidupan dari keluarga
seorang David Rugby yang adalah seorang pemusik dan penyair buta. Kedekatannya dengan putri
tirinya membuat istrinya cemburu dan memilih untuk berselingkuh. Jika naskah pertama mampu
membawa penonton larut dalam gelak tawa maka naskah kedua ini sukses membuat penonton larut
dalam ketegangan. “Puji Tuhan lancar dan tidak ada lupa dialog. Senang juga bisa menyampaikan
cerita ini ke penonton.” ujar Bella, pemeran Anna.

Jadi apakah Sobat Genta adalah salah satu saksi dari indahnya seni teater yang diwujudkan oleh
UKM Teater Rumpun Padi kemarin? Semoga kedepannya pentas-pentas teater semakin sering
diselenggarakan agar kita sebagai mahasiswa bisa menjadi lebih peka keindahan dengan seni teater.
Salam Budaya!

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *