Penyuluhan Anti Narkoba adalah Rehabilitasi Dini.

Photo by Pers Mahasiswa

Penyuluhan Anti Narkoba adalah Rehabilitasi Dini.

Oleh: Christabel Cheryl

“Siapa sahabat kita menentukan siapa kita 10 tahun mendatang.” Begitulah petuah yang disampaikan dalam seminar nasional anti narkoba, Jumat 31 Maret 2017. Henry Jacques Pattinasarany menyampaikan petuah itu berkenaan dengan pengalaman yang ia telah alami dahulu. Sulitnya terlepas dari ikatan narkoba juga didukung dengan teman-temannya kala itu, yang malah makin menjerumuskan dirinya lebih dalam. Beruntung, ia telah melihat kasih karunia Allah dalam hidupnya sehingga dirinya pun bertobat.

Menurut Yudha Novanto, menjadi seorang mahasiswa janganlah terlalu polos. Ia menerangkan ada dua jenis polos. Pertama, benar-benar polos yang (maaf) bodoh. Meskipun informasi sudah tersedia, tetapi dirinya masih tidak mengetahuinya. Kedua, polos yang berarti tidak memiliki akses informasi. Menjadi seorang yang polos adalah sasaran empuk bagi sindikat narkoba. Maka dari itu, bekalilah diri dengan pengetahuan informasi tentang narkoba. Akses informasi mulai mudah didapatkan. Entah itu dari internet, entah dengan mengikuti seminar mengenai narkoba. Dengan mengikuti seminar anti narkoba, sebenarnya kita turut mengurangi resiko terjerat narkoba karena kita telah dibekali dengan pengetahuan akan narkoba itu sendiri.

Sekitar 10 juta lebih pengguna narkoba telah tercatat per November 2016. Lima juta di antaranya, di urutan pertama merupakan usia produktif. Di urutan kedua, usia remaja menempati posisi tersebut. Bukankah ini merupakan suatu hal yang miris? Bagaimana jadinya 10 tahun mendatang? Apakah yang akan terjadi pada genarasi muda?

Mengingat terjadi peningkatan besar pada penggunaan narkoba, seminar ini dipandang perlu untuk dilaksanakan. Henry menambahkan bahwa makin bervariasinya modus operandi sindikat narkoba bahkan membuat anak Sekolah Dasar (SD) berpotensi terjerat ke dalam lingkaran kelam ini. Yudha pun menegaskan bahwa dirinya pernah menemukan anak berumur 11 tahun sudah terlibat masalah dengan narkoba. Dengan mengikuti seminar nasional anti narkoba, Rosita Angelia selaku ketua kegiatan, berharap agar peserta dapat mengetahui bahaya narkoba dan menghindarinya.

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *