Korupsi : Butuh Lebih dari Sekedar Perkataan

Korupsi : Butuh Lebih dari Sekedar Perkataan

By: Clarita Ivone R.

Di mata Indonesia, Korupsi bukanlah suatu hal yang mencengangkan lagi. Korupsi bukanlah suatu hal yang membuat heran. Korupsi sudah lumrah. Kurang lebih seperti itu keadaan tanah air. Semakin hari, tidak hanya pemerintah pusat, tindak korupsi sedang berjalan tiada henti. Bahkan pekerjaan disekitar wilayah perkuliahan pun tidak terlepas dari adanya tindak korupsi. Mahasiswa pun tidak terlepas dari kemungkinan melakukan tindak korupsi. Bagaimana bisa?

Dalam seminar anti korupsi yang diselenggarakan oleh panitia LKMM-TD ke-28 (26/01/2018), mahasiswa/i Universitas Kristen Petra (UK) Petra mendapatkan penjelasan mengenai korupsi. Pembicara seminar ini merupakan anggota badan Komisi Perlindungan Korupsi (KPK), Erlangga Adikusumah, selaku Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat. Erlangga memberikan materi mengenai korupsi pada shift 1 seminar anti korupsi LKMM-TD ke-28. Ia memberikan pemaparan materi mulai dari pengertian mengenai apa itu korupsi, bagaimana itu dilaksanakan,fakta mengenai korupsi yang sering terjadi di Indonesia, serta kemungkinan bagi seorang mahasiswa/i terlibat dalam kasus korupsi.

Menurut Elisabeth Glory, selaku Person in Charge (PIC) acara ini, materi mengenai korupsi sangat penting untuk membangun mental mahasiswa anti korupsi. Sesuai dengan tujuan LKMM-TD, yaitu membekali mahasiswa untuk mengorganisir pembuatan program, mental anti korupsi perlu dibangun agar pemimpin yang terbentuk tidak melakukan tindak korupsi dalam bentuk apapun (mark up, mark down, gratifikasi, dsb). Menurut ory, sapaan akrabnya, topik korupsi tergolong sangat krusial. Korupsi seakan telah mendarah daging dan lazim terjadi di Indonesia, seakan tidak dapat diperbaiki. Disisi lain, tidak ada tindakan tegas untuk menindas tindak korupsi. Mahasiswa pun tidak memiliki kesadaran akan bahayanya tindakan korupsi. Padahal mahsiswa adalah penerus bangsa. Jika mahasiswa memiliki kesadaran akan korupsi dan mulai membangun mental anti-korupsi, keadaan bangsa di masa depan akan menemukan titik terang. Hal ini dapat dimulai dengan menghilangkan bibit korupsi didalam perkuliahan maupun kegiatan berorganisasi. Misal, tidak terlambat datang ke kelas maupun rapat, jujur, memiliki integritas, dan tidak berusaha mencari keuntungan pribadi. Mulai dari hal sederhana, latih diri untuk menghilangkan bibit korupsi.

Wah, untung saja di LKMM-TD ke-28 terdapat seminar anti-korupsi, ya! Semoga dengan adanya acara ini, kesadaran mahsiswa akan bahayanya korupsi dapat meningkat. Say no to corruption!

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *