Kebaktian Paskah 2018: “Delighting in God’s Forgiveness”

Fotografer : Evandruce Filbert

Kebaktian Paskah 2018: “Delighting in God’s Forgiveness”

Oleh: Natania Wahyuni T

“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.” Roma 4:7-8

Seringkali kita tak tahu diri dengan masih mengumbar ujaran kebencian kepada sesama. Mungkin kita lupa akan seberapa banyak dosa kita yang ditebus oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Sebab itu, kebaktian paskah civitas akademika Universitas Kristen (UK) Petra yang diadakan pada Senin (2/04/2018) lalu akhirnya mengusung tema “Delighting in God’s Forgiveness” untuk mengingatkan kita betapa pentingnya memaafkan.

Mengampuni memang tak semudah wacana sang penulis. Sampai-sampai banyak quotes bertebaran yang berisi “memaafkan, bukan berarti melupakan.” Yang menjadi masalah adalah, perlakuan kita kepada orang yang kita maafkan tapi tak kita lupakan kesalahannya bisa jadi berbeda secara permanen. Tidak kembali seperti semula secara utuh. Kalau dibalik, bagaimana jika Tuhan tidak mau mengasihimu secara utuh kembali dengan dosa yang terus kau timbun setiap harinya? Kesalahan sesamamu padamu mungkin belum ada apa-apanya dengan dosamu yang berulang di mata Bapa. Secara harafiah, seharusnya memaafkan berarti sudah tidak mengingat rasa sakit. Memaafkan berarti sudah melupakan kesalahan yang ada.

Seperti yang disampaikan oleh Daniel Lukas Lukito, TH.D. saat kebaktian, kita orang beriman seringkali hidup dalam kemunafikan. Status kita yang dominan sebagai orang yang mempunyai posisi atau aktif pelayanan di gereja kadang-kadang disalah gunakan untuk hal yang tidak baik. Bahkan seringkali, bisa terbentuk kelompok tertentu dalam gereja yang tabiatnya bergosip atau mau menang sendiri dibalik keaktifan pelayanannya. Lalu apa arti dari pelayanan itu sendiri?

“Pantaskah anda yang beriman, anda yang percaya, anda yang pelayanan, berdoa doa Bapa Kami, disaat anda sendiri belum mengampuni dirimu sendiri maupun orang lain?” ujar Daniel.

“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” Mat 6:12

Bukankah kita patut bersuka dalam pengampunan-Nya dengan mengampuni sesama pula? Selamat paskah, Sobat GENTA!

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *