Gali Kepedulian, Ubah Paradigma Mahasiswa Terhadap Kaum Difabel

Fotografer: Sesilia Alexandra

Gali Kepedulian, Ubah Paradigma Mahasiswa Terhadap Kaum Difabel

Oleh: Clarisa Michelle Eugenia

Pers Mahasiswa (PERSMA) Universitas Kristen (UK) Petra menggelar pameran Photostory Vol. 5 yang diadakan pada Senin (18/02/2019) hingga Sabtu (23/02/2019) di Selasar Gedung P lantai 1. Photostory tahun ini mengangkat tema seputar disabilitas yang dikemas dalam tajuk “SE.TA.RA/”. Pemilihan tema ini dimulai dari realita yang terjadi di masyarakat, bahwa penyandang disabilitas menjadi kaum minoritas yang cenderung dimarginalkan dan dipandang sebelah mata. “SE.TA.RA/” sendiri berasal dari kata “setara” yang berarti segala sesuatu yang sejajar, seimbang, dan sepadan. Sedangkan, tanda baca titik dalam “SE.TA.RA/” menunjukkan bagaimana tanda baca sekecil titik dapat membawa dampak yang besar dalam setiap kalimat. Dengan mengangkat tajuk tersebut, kegiatan ini ingin meningkatkan kepedulian sivitas akademika UK Petra terhadap kaum difabel, guna tercapainya paradigma bahwa difabel juga setara dengan nondifabel.

Photostory kali ini mengangkat kisah pengrajin mata palsu di Jalan Kutisari I No. 26, pengrajin kaki palsu di Karang Menur II No. 8, montir sepeda motor untuk kaum difabel di Jl. Keputih IIIE No.37, serta pengurus sekolah SMPLB-A YPAB Surabaya khusus untuk kaum tunanetra. Kisah-kisah yang disajikan di dalam bentuk 30 karya foto ini, menyorot perjuangan difabel dalam mencapai kesetaraan bagi kaum mereka. “Di sini kita mengangkat sosok-sosok yang mau terjun dan menjadi jembatan bagi sesama kita untuk bisa menjadi setara tanpa ada perbandingan. Masyarakat mungkin menganggap penyandang disabilitas tidak dapat melakukan apa-apa. Namun, nyatanya, orang-orang ini hadir untuk membuka ruang dan kesetaraan untuk sesama,” tutur Jennifer Ivanto, ketua Photostory Vol. 5. 

Melalui pameran Photostory Vol. 5, Jennifer berharap agar mahasiswa dapat tergerak untuk turut peduli dan berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesadaran akan kesataraan bagi kaum disabilitas.”Layaknya tanda baca sekecil titik dalam tajuk “SE.TA.RA/” yang dapat mengubah konotasi pembacaan serta arti suatu kalimat, hal sekecil apapun yang kita lakukan dapat memberikan dampak yang besar bagi sesama.”

Mereka memiliki kekurangan, mereka difabel, namun bukan berarti mereka tidak setara. Sobat GENTA, sudahkan Anda peduli?

About the author /