Chinese Culture with Bible Story

Photo by Celine Martha

Chinese Culture with Bible Story

Oleh : Yohana Suwanto

            Hai, Sobat GENTA! Program Studi (Prodi) Sastra Tionghoa kembali mengadakan rangkaian acara dari Lustrum ketiga, nih. Lustrum adalah acara yang memperingati hari ulang tahun Prodi Sastra Tionghoa yang ke-15. Acara dengan tema Christianity and Chinese Festivals ini diadakan pada hari Jumat (11/11), pukul 17.00 sampai 21.00 WIB dan diselenggarakan di Gedung T ruang Audio Visual (AVT) 503. Ketua panitia Lustrum, Loelijanto dan Ketua Prodi Sastra Tionghoa, Elisa Christiana, B.A, M.A., M.Pd. mengundang pembicara yang sangat hebat, lho. Dia adalah Rev. Dr. Kang Chin Huat, pendeta di Hong Kong Baptist University dan merupakan dosen di Malaysia Bible Seminary dan Hong Kong Baptist Theological.

Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh Elisa Christiana yang memberikan ilmu dan wawasan mengenai kebudayaan Tionghoa beserta asal-usul munculnya suatu kebudayaan tersebut, contohnya adalah yang sering kita ketahui, yaitu imlek, tahun baru China yang identik dengan hong bao atau angpao. Bahkan dalam perayaan imlek ini, makanan wajib seperti doufo atau yang biasa dikenal tofu, merupakan salah satu lambang kemakmuran atau keuntungan. Setelah itu, sesi kedua diberikan oleh Dr. Kang. Melanjutkan wawasan budaya dari Elisa, Dr. Kang memberikan banyak informasi mengenai hubungan antara budaya Tionghoa dan iman kristiani. Sebenarnya, semua itu tergantung kepada kita. Semua kebudayaan Tionghoa adalah baik karena budaya ini cenderung mengutamakan kebersamaan yang harmonis bersama keluarga. Alkitab Kristiani tentu mengajarkan juga bahwa satu suku bangsa harus berkumpul bersama.

Nah, ternyata tidak semua budaya Tionghoa menyimpang dari iman kristiani lho guys, jadi mari kita memiliki kesadaran diri untuk menerapkannya dengan bijak. 

Tagged with:     ,

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *