Beginning Well 2019: Menjadi Sempurna dalam Ketidaksempurnaan

Fotografer: Jessica Kristy

Beginning Well 2019: Menjadi Sempurna dalam Ketidaksempurnaan

Oleh: Gabriele Tjiphanata

Beginning Well merupakan rangkaian kegiatan Ethics Enrichment (EE) yang diselenggarakan oleh Tim Petra Sinergi (TPS) setiap tahunnya untuk menyambut mahasiswa baru (maba) Universitas Kristen (UK) Petra. Acara ini berlangsung pada Jumat (25/10/19) dan Sabtu (26/10/19), bertempat di Auditorium Kampus Pusat UK Petra dengan mengangkat tema “Imperfect” .

Pada pukul 9.30 WIB, maba dipersilakan untuk melakukan registrasi awal sebelum masuk ke Auditorium. Acara kemudian dibuka dengan video pembuka dan langsung dilanjutkan dengan praise and worship. Setelah itu, ada pementasan drama yang bercerita mengenai seseorang yang sedang mengalami kanker.

Elijah Soetopo selaku pembicara memberikan materi mengenai ketidaksempurnaan kita sebagai manusia. Elijah mengungkapkan bahwa kejatuhan manusia bukan ketika badai datang namun ketika kita mengijinkan hal-hal negatif sekecil apapun tinggal dalam jiwa kita. Ia berkata bahwa sebagai generasi muda yang cerdas kita harus tahu bahwa dalam melengkapi sebuah kesempurnaan, kita memerlukan pengakuan diri, memahami bahwa Yesus mau melepaskan segala beban kita dan mengerti bahwa hanya melalui salib kita dapat mengampuni.

Selain Elijah, pembicara selanjutnya merupakan seseorang yang menderita penyakit kanker kelenjar getah bening yaitu Nadya Valerie. Nadya banyak membagikan ceritanya ketika ia harus melewati berbagai tantangan hidup. Ia mengungkapkan bahwa meskipun ia menderita penyakit yang mematikan namun ia tetap mau berjuang sampai akhir. Nadya berujar bahwa apa yang kita mulai dengan baik harus diselesaikan dengan baik. Menyelesaikan dengan baik bukan berarti kita harus menjadi sempurna dan mendapatkan hasil akhir yang bagus, namun menyelesaikan dengan baik adalah ketika kita mau terus berjuang tanpa menyerah sampai akhir. Menurutnya, kebahagiaan yang sesungguhnya ialah ketika ia mampu menjadi berkat meskipun dalam ketidakpastian dan kelemahan hidup.

Acara kemudian ditutup dengan kata penutup dari ketua pelaksana Beginning Well 2019, yaitu Evert O’neil. Evert menjelaskan bahwa setiap orang memiliki ketidaksempurnaan dan setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Evert berharap bahwa lembaran kosong dalam kehidupan setiap orang dapat dituliskan dengan hal-hal yang positif dan bahwa Tuhan bekerja dalam ketidaksempurnaan manusia.

Nah Sobat GENTA, mulai saat ini jangan lagi minder ya jika kamu merasa masih memiliki banyak kekurangan. Orang yang bahagia adalah orang yang mampu mengubah lembah baka menjadi mata air, bukan orang yang sempurna. Semangat!

About the author /