Opening Ceremony LKMM-TD XXIX Tandai Mulainya Proses Pembelajaran yang Baru

Fotografer : Sesilia Alexandra & Tasha Isabella

Opening Ceremony LKMM-TD XXIX Tandai Mulainya Proses Pembelajaran yang Baru

Oleh : Nikita Luisa

Opening Ceremony pada Rabu (16/1/2019)resmi membuka rangkaian kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) ke-29 untuk shift pertama. LKMM-TD merupakan kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra sebagai syarat untuk dapat mengikuti wisuda dan mendaftar di lembaga kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun Himpunan Mahasiswa (HIMA). Tahun ini, LKMM-TD dibagi menjadi dua shift sesuai dengan program studi peserta. Shift pertama dimulai pada (16/1/2019) dan shift kedua pada (21/1/2019). Opening ceremony kali ini diadakan di Auditorium Kampus Timur dan dimulai pada pukul 09.00.

Opening Ceremony LKMM-TD XXIX dibuka dengan praise and worship sebelum akhirnya dilanjutkan dengan khotbah. Khobah pada hari itu dibawakan oleh Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th.. Samuel bercerita bahwa pada zaman milenial ini, banyak orang-orang yang hanya menilai orang lain melalui fisik dan materi semata. Seolah-olah harga diri kita ditentukan oleh materi yang kita miliki. Namun, Samuel meminta agar peserta LKMM-TD XXIX tidak terpaku pada materi, karena menurut Samuel kekayaan bisa hilang. Ia berujar bahwa yang harus dimiliki adalah karakter pembelajar, yakni karakter yang mau terus belajar untuk mengevaluasi hidup, serta melakukan transformasi hidup.

Opening ceremony kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Himne Petra. Clarence Rebeka, ketua BEM UK Petra, dalam sambutannya berujar bahwa akan ada banyak hal yang bisa dipelajari di LKMM-TD. Antara lain contoh analisis, bench marks, serta practical plan. Dengan mempelajari skill-skill tersebut, meskipun kita bukan individu yang paling pintar ataupun individu yang paling kaya, kita tetap bisa merealisasikan ide kita dengan modal yang kita miliki.

Pada kesempatan itu juga, opening ceremony diisi dengan Pola Pengembangan Mahasiwa (POLBANGMAWA) dari R. Arja Angka A.A.A. Sadjiarto, S.E., M.Ak., Ak. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Arja menjelaskan pada mahasiswa mengenai faktor pencapaian pembelajaran seperti kemampuan kerja, sikap serta tata nilai, penguasaan pengetahuan, dan kewenangan serta tanggung jawab. Ia juga mengungkapkan tiga kualifikasi kemampuan lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Menurut Universitas Harvard di Amerika Serikat, faktor yang mempengaruhi kesuksesan didapatkan dalam formula 20% hard skill dan 80% soft skill. Oleh karena itu, pembelajaran LKMM-TD ini tentunya sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan hard skill yang baru.

Usai POLBANGMAWA, kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Anti Korupsi. Mengingat bahwa korupsi semakin merajalela di Indonesia, seminar ini ingin memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk melihat isu-isu korupsi tidak hanya di tingkat pemerintahan, namun juga pada tingkat universitas. Lalola Easter Kaban, salah satu anggota dari Indonesia Corruption Watch berbicara banyak hal mengenai korupsi. Ia berujar bahwa pemerintahan yang dijalankan oleh uang sendiri merupakan hal yang berbahaya. Korupsi juga cenderung terjadi ketika orang merasa dirinya punya kekuasaan. Mahasiswa sendiri dapat menanggulani isu ini dengan cara meresponnya dengan bijak melalui aktif dalam gerakan sosial di kampus. Akhirnya, Seminar Anti Korupsi ditutup dengan sesi tanya jawab.

Sobat GENTA, tentunya kita harus membekali diri sendiri dengan soft skill serta hard skill. Maka dari itu, mari bersama-sama mengeluarkan ide, dan mengembangkan ide tersebut agar bisa direalisasikan serta berdampak bagi sesama kita. Unleash your imagination!

About the author /